PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DALAM AIR, KADAR PATI DAN KADAR LIGNIN TERHADAP SIFAT FISIK DAN MEKANIK BAMBU AMPEL (Bambusa vulgaris Schard)

PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DALAM AIR, KADAR PATI DAN KADAR LIGNIN TERHADAP SIFAT FISIK DAN MEKANIK BAMBU AMPEL (Bambusa vulgaris Schard)

Authors

  • Abdurachman Abdurachman Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan Jl. Gunungbatu No. 5. Bogor 16610
  • Agus Ismanto Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan Jl. Gunungbatu No. 5. Bogor 16610

DOI:

https://doi.org/10.31938/jsn.v7i1.168

Abstract

The effect of immersion time in the water, starch and lignin content physical and mechanical properties of Ampel bamboo (Bambusa vulgaris Schard)

The studied effect of immersion time in the water on physical and mechanical properties of ampel bamboo had been studied  at the Forest Products Research and Development Center Bogor. Round Bamboo of ampel species (Bambusa vulgaris Schard) a length of 50 cm was immersed in running water, stagnant and in the sludge for 7, 14, 21 and 28 days. Then the changes in starch and lignin content, physical and mechanical properties were evaluated. The physical properties studied were evaluated density and moisture content, while mechanical properties were bending and parallel tensile strength of fiber. The results showed that the media and immersion time significantly affect the density and moisture content, but did not affect the physical and mechanical properties. Increased starch content in a variety of treatments, especially on immersion in water, otherwise the lignin content decreases, causing a decrease in the nature of Modulus of Elasticity (MOE) and Modulus of Rupture (MOR). Immersion in stagnant water better than by soaking in the mud and in running water.

Keywords: Bambusa vulgaris Schard,  media, immersion time, physical and mechanical properties

 

ABSTRAK

Penelitian pengaruh waktu perendaman dalam air terhadap sifat fisik dan mekanik bambu ampel (bambusa vulgaris) telah dilakukan di Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan Bogor. Bambu bulat berukuran panjang 50 cm direndam dalam air mengalir, tergenang dan lumpur selama 7, 14, 21 dan 28 hari, kemudian diamati perubahan kadar pati,diuji sifat fisik dan mekaniknya. Sifat fisik yang diteliti adalah kerapatan dan kadar air, sedangkan sifat mekanik adalah keteguhan lentur dan tarik sejajar serat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media dan waktu rendaman berpengaruh nyata terhadap kerapatan dan kadar air, tetapi tidak berpengaruh terhadap sifat fisis dan mekanis bambu yang diteliti. Kadar pati meningkat pada berbagai perlakuan terutama pada rendaman dalam air mengalir, sebaliknya kandungan lignin menurun sehingga menyebabkan penurunan sifat Modulus elastisitas (MOE) dan keteguhan lentur maksimum (MOR). Perendaman dalam air tergenang lebih baik dibandingkan dengan cara perendaman dalam lumpur maupun dalam air mengalir.

Kata kunci : Bambusa vulgaris Schard, media, waktu perendaman, sifat fisis dan mekanis

Downloads

Download data is not yet available.

References

Achmadi, S.S. 1990. Kimia Kayu. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Ilmu Hayati. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Ghavami, K., 1990. Application of Bamboo as a Low-cost Construction Material. In Rao, I.V.R., Gnanaharan, R. & Shastry, C.B., Bamboo Current Research, The Kerala Forest Research Institute – India, and IDRC Canada: 270-279

Kuswanto. 2000. Laporan Penelitian Bambu. Perendaman Dalam Air dan Lumpur Tiga Jenis Bambu Terhadap Serangan Jamur Pembusuk Putih (Schizophyllum commune). Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta: 45-63.

Krisdianto, G. Sumarni, dan A. Ismanto. 2000. Himpunan Sari Hasil Penelitian Rotan dan Bambu. Pusat Penelitian Hasil Hutan-Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan dan Perkebunan. Bogor.

Nandika, D., J. K. Matangaran dan I. G. K. Tapa Darma. 1994. Keawetan dan Pengawetan Bambu.Jurnal Strategi Penelitian Bambu Indonesia. Yayasan Bambu Lingkungan Lestari. Bogor.

Noerdjito, W.A. 1994. Kumbang Dinoderus minutus(Coleoptera: Bostrychidae) : Perilakunya dalam Menggerek Bambu. Himpunan Sari Hasil Penelitian Rotan dan Bambu.Pusat Penelitian Hasil Hutan-Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan dan Perkebunan. Bogor: 129-135.

Robinson, T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Penerjemah: Kosasih Padmawinata. Penerbit ITB. Bandung.

Sharma, Y.M.L. 1987. Bamboo in The Asia Pacific Region. Bamboo Research in Asia. Proceeding of Workshop Held in Singapore 28-30 Mei 1980: 99-120.

Setyanto, M. 2013. Predator pada Bambu dan Bagaimana Mengatasinya. Bengkel Hijau Indonesia. Bandung.

Susilaning, L dan Suheryanto, D. 2012. Pengaruh Waktu Perendaman Bambu dan PenggunaanBorak-Borik Terhadap Tingkat Keawetan Bambu. Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III. Yogyakarta.

Uchimura, E. 1980. Bamboo Cultivation In Lessard, G. & Chouinard, A., Bamboo Research in Asia, IDRC, Canada: 151-160.

Widjaja, E. A. 2001. Identikit Jenis-jenis Bambu di Kepulauan Sunda Kecil. Puslitbang Biologi. Bogor.

Wijayanti, A. 1998. Pengaruh Perendaman dalam Air dan Lumpur Tiga Jenis Bambu Terhadap Serangan Jamur Pembusuk Putih (Schizophyllum commune). Institut Pertanian Yogyakarta. Yogyakarta.

Downloads

Published

2018-08-31

How to Cite

Abdurachman, A., & Ismanto, A. (2018). PENGARUH WAKTU PERENDAMAN DALAM AIR, KADAR PATI DAN KADAR LIGNIN TERHADAP SIFAT FISIK DAN MEKANIK BAMBU AMPEL (Bambusa vulgaris Schard). JURNAL SAINS NATURAL, 7(1), 39–47. https://doi.org/10.31938/jsn.v7i1.168

Metrics

Most read articles by the same author(s)

Loading...