SKRINING SENYAWA KIMIA DAN PENGARUH METODE MASERASI DAN REFLUKS PADA BIJI KELOR (Moringa oleifera, Lamk) TERHADAP RENDEMEN EKSTRAK YANG DIHASILKAN
DOI:
https://doi.org/10.31938/jsn.v1i2.21Abstract
Chemical Compounds and Effect of Screening Method on Seeds maceration andrefluxing moringa (Moringa oleifera, Lamk) to the yield Extract Generated
          Studies had been conducted with the goal of identifying chemical compounds and compare the two methods of extraction, the maceration and reflux in moringa seeds (Moringa oleifera, Lamk) to the yield generated. The study was conducted by using the method of extraction and maceration reflux with solvent hexane and 80% methanol, and then the identification of classes of secondary metabolites phytochemical test done. Moringa seed samples had 11.6% moisture content. Yield produced by the reflux method using n-hexane solvent were 23.03% and 21.22% maceration method. While the 80% methanol solvent refluxing method had yield 6.16% and 5.26% maceration method. Phytochemical test results on seed powder contained alkaloids and saponins. Phytochemical test results on seed extract reflux method was an alkaloid, hydroquinone phenols, flavonoids and saponins while the maceration method was a class of compounds alkaloids and saponins.
Keywords : Moringa oleifera, reflux, maceration, phytochemicals
Â
ABSTRAK
          Telah dilakukan penelitian dengan tujuan mengidentifikasi senyawa kimia dan membandingkan dua metode ekstraksi, yaitu maserasi dan refluks pada biji kelor (Moringa oleifera, Lamk) terhadap rendemen yang dihasilkan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode ekstraksi maserasi dan refluks dengan pelarut heksana dan metanol 80%, kemudian identifikasi golongan senyawa metabolit sekunder dilakukan dengan uji fitokimia. Sampel biji kelor memiliki kadar air 11,6%. Rendemen yang dihasilkan dengan metode refluks menggunakan pelarut n-heksana adalah 23,03% dan metode maserasi 21,22%. Sedangkan dengan pelarut Metanol 80% metode refluks mempunyai rendemen 6,16% dan metode maserasi 5,26%. Hasil uji fitokimia pada serbuk biji mengandung alkaloid dan saponin. Hasil uji fitokimia pada ekstrak biji menggunakan metode refluks adalah alkaloid, fenol hidrokuinon, flavonoid, dan saponin sedangkan dengan metode maserasi adalah senyawa golongan alkaloid dan saponin.
Kata kunci : Moringa oleifera, refluks, maserasi, fitokimiaDownloads
References
Budiman, A. 2001. Senyawa Bioaktif Golongan Kumarin Artemisia Sacrorum Ledeb (Skripsi). Bogor : FMIPA. IPB.
Benabdesselam FM. Et.al. 2007. Antioxidant activities of alkaloid extracts of two Algerian species of Fumaria : Fumaria capreolata and Fumaria bastardii. ACG Publication Rec. Nat. Prod. 1:2-3 (2007) 28-35.
Chumark P et al. 2007. The in vitro and ex vivo antioxidant properties, hypolipidaemic and antiatherosclerotic activities of water extract of Moringa oleifera Lam. Leaves. Journal of Ethnopharmacology 116(2008) 439-446.
Dalimarta, S. 2003. Karakteristik Tumbuhan Obat di dalam Prosiding Seminar dan Pameran Nasional Tumbuhan Obat Indonesia XXIV. Darmaga, Bogor. Pusat Studi Biofarmaka IPB.
Harborne, J. B. 1996. Metode Fitokimia. Cara modern menganalisa Tumbuhan. Terjemahan Kosasih Patmawinata dan Iwang Soediro. Edisi ke 3. Bandung. Penerbit ITB.
Harjadi W. 1986. Ilmu Kimia Analitik dasar. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Umum.
Hermawan, H. 2002. Isolasi dan Pencirian Senyawa Aktif dari Tumbuhan Anting-anting (Acalypha indica L.) yang Berpotensi Menurunkan Kadar Glukosa Darah. Bogor: FMIPA. IPB.
Hidayat MG. 2004. Perbandingan Metode Ekstraksi Flavonoid dan Terpenoid dari Sidaguri Serta Daya Inhibisi Ekstrak Terhadap Aktivitas Xantin Oxidase. (Skripsi) Bogor: FMIPA. IPB.
Kumar NA & Pari L. 2003 Antioxidant Action of Moringa oleifera Lam. (Drumstick) Against Antitubercular Drugs Induced Lipid Peroxidation in Rats. Journal of Medicinal Food. 6(3): 255-259.
Meloan CE. 1999. Chemical Separation.New york: J. Willey.
Prat DE, BJF. Hudson. 1990. Natural Antioxidant not Exploited Commercially. Di dalam BJF Hudson . Editor Food Antioxidant. London. Elsevier Science.
Putri, LD. 2004. Pemisahan dan Pencirian Pektin Dari Kulit Buah Kakao (Skripsi). Bogor: FMIPA. IPB.
Rafi, M. 2003. Identifikasi Fisik dan Senyawa Kimia Pada Tumbuhan Obat Fokus Untuk Tumbuhan Obat Diabites Melitus. Dalam makalah Pelatihan Tanaman Tradisional (swamedikasi) Pengobatan Penyakit Diabites Melitus. Bogor. Pusat Studi Biofarmaka. IPB.
Sato T et al. 2002, Evaluation of antioxidant activity of indigenous vegetables from South and Southeast Asia . JIRCAS Research Highlights.
Siddhuraju P, Becker K. 2003. Antioxidant Properties of Various Solvent Extract of Total Phenolic Constituents from Three Different Agroclimatic Origins of Drumstick Tree (Moringa oleifera Lam.). J. Agric. Food Chem. 51 (8) : 2144-2155.
Simanjuntak, P. 1988. Metode Isolasi dan Pemurnian Ekstrak Air dari Tumbuhan. Warta AKAB.
Sidik M. 1997. Antioksidan Alami Asal Tumbuhan. Prosiding Seminar Nasional Tumbuhan Obat Indonesia XII. ITB. Bandung.
Siddiq A et al. 2005. Antioxidant activity of different solvent extracts of Moringa oleifera leaves under accelerated storage of sunflower oil. Asian Journal of Plant Sciences 4(6) 630-635.
Wulandari, NDM. 2005. Perbandingan Metode Ekstraksi Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) dan Uji Toksisitas Subkronis Pada tikus Putih (Skripsi). Bogor: FMIPA. IPB.
Winarno, WP. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta. Gramedia.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2017 Agung Abadi Kiswandono
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.