SERANGAN HAMA DEFOLIATOR PADA POLA TANAM MONOKULTUR DAN AGROFORESTRI JABON

SERANGAN HAMA DEFOLIATOR PADA POLA TANAM MONOKULTUR DAN AGROFORESTRI JABON

Authors

  • Sri Utami Balai Penelitian Kehutanan Palembang Jl. Kol. Burlian KM 6,5 Puntikayu Palembang
  • Agus Ismanto Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan Jl. Gunung Batu No. 5 Bogor

DOI:

https://doi.org/10.31938/jsn.v5i1.98

Abstract

Defoliator Pest Attack on Monoculture and Agroforestry Planting Patterns of Jabon

        Jabon (Anthocephalus spp.) is one of the local plant species in Indonesia that have the potential to be developed in forest plantation as well as for other purposes, such as mined-land reclamation, reforestation and tree shade, because growth is very fast, the ability adaptation on various site conditions and silvicultural treatment is relatively easy. This species is also expected to become increasingly important to the timber industry in the future, especially when the raw material for construction timber from natural forests is to be on the wane. This plant has long time cultivated by society in almost all parts of Indonesia either by monoculture and mixture such as agroforestry. One of the obstacles of this type is their defoliator pests. This study aimed to identify the type of pest defoliator which attacking red Jabon (A. macrophyllus Roxb. Havil) and white Jabon (A. cadamba Miq.) 8 months aged were planted in monoculture or agroforestry (paddy-rice plants). The study was conducted on August to December 2014 in Sumber Mekar Mukti and Sukatani Village, Tanjung Lago Subdistrict, Banyuasin County, South Sumatera Province. The results showed that the types of pests that attack plant red Jabon was Moduza procris Cramer (Lepidoptera: Nymphalidae) with an attack percentage of 45.5%. While on the plant, namely white Jabon was Arthroschista hilaralis Walk with an attack percentage of 86%. As for the pattern of agroforestry between red Jabon, white Jabon and rice found only pests of A. hilaralis with an attack percentage of 5%. This shows that agroforestry cropping pattern could suppress pest attack in the plant of Jabon.

Key words: pest, red Jabon, white Jabon

 

ABSTRAK

         Jabon (Anthocephalus spp.) merupakan salah satu jenis tumbuhan lokal Indonesia yang berpotensi untuk dikembangkan dalam pembangunan hutan tanaman maupun untuk tujuan lainnya, seperti reklamasi lahan bekas tambang, penghijauan dan pohon peneduh, karena pertumbuhannya yang sangat cepat, kemampuan beradaptasinya pada berbagai kondisi tempat tumbuh, serta perlakuan silvikulturnya yang relatif mudah. Jenis ini juga diharapkan menjadi semakin penting bagi industri perkayuan di masa mendatang, terutama ketika bahan baku kayu pertukangan dari hutan alam diperkirakan akan semakin berkurang. Tanaman ini sudah lama dibudidayakan masyarakat hampir di seluruh wilayah Indonesia baik dengan pola tanam monokultur maupun campuran seperti agroforestri. Salah satu kendala dalam budidaya jenis ini yaitu adanya serangan hama defoliator. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis hama defoliator yang menyerang tegakan jabon merah (A. macrophyllus Roxb. Havil) dan jabon putih (A. cadamba Miq.) umur 8 bulan yang ditanam secara monokultur maupun agroforestri (dengan tanaman padi). Penelitian dilakukan pada Bulan Agustus sampai Desember 2014 di Desa Sumber Mekar Mukti dan Desa Sukatani, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis hama defoliator yang menyerang tegakan jabon merah yaitu Moduza procris Cramer (Lepidoptera : Nymphalidae) dengan persentase serangan sebesar 45,5%. Sedangkan pada tegakan jabon putih yaitu Arthroschista hilaralis Walk dengan persentase serangan sebesar 86%. Adapun pada pola agroforestri antara jabon merah, jabon putih dan padi hanya dijumpai serangan hama A. hilaralis dengan persentase serangan sebesar 5%. Hal ini menunjukkan bahwa pola tanam agroforestri mampu menekan serangan hama pada tegakan jabon.

Kata kunci : hama, jabon merah, jabon putih

Downloads

Download data is not yet available.

References

Bernays, E.A. and Chapman, R.F. 1994. Host-plant selection by phytophagous insects. Chapman and Hall. New York.: International Thomson Publishing Company.

Borror, D.J,, Delong, D.M. & Triplehorn, C.A. 1976. An introduction to the study of insects. New York: New York.

Djunaedah, S. 1994. Pengaruh perubahan lingkungan biofisik dari hutan alam ke hutan tanaman terhadap kelimpahan keragaman famili serangga dan derajat kerusakan hama pada tegakan jenis Eucalyptus uerophylla, E. deglupta dan E. pellita .Tesis. Bogor : Institut Pertanian Bogor.

Halawane, J.E., Hidayah, H.N. & Kinho, J. 2011. Prospek pengembangan jabon merah (Anthocephalus macrophyllus Roxb. Havil) solusi kebutuhan kayu masa depan. Manado: Balai Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Manado.

Krisnawati, H, Kallio, M. & Kanninem, M. 2011. Anthocephalus cadamba Miq. Ekologi, Silvikultur, dan Produktivitas. Bogor: CIFOR.

Morrell, R. 1948. Notes on the larvae of some common Malayan butterflies. Malay Nat J. 3(2): 1-8.

Thapa, R.S & Bhandari, R.S. 1976. Biology, ecology and control of Kadam defoliator, Arthroschista hilaralis Walk. (Lepidoptera : Pyralidae) in plantation in West Bengal. Indian For. 102 (6): 333-401.

Wali, M. 2014. Moduza procris Cramer (Lepidoptera : Nymphalidae) pada Jabon Merah dan putih (Anthocephalus spp.) perkembangan dan preferensi makan. Tesis. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Downloads

Published

2017-12-03

How to Cite

Utami, S., & Ismanto, A. (2017). SERANGAN HAMA DEFOLIATOR PADA POLA TANAM MONOKULTUR DAN AGROFORESTRI JABON. JURNAL SAINS NATURAL, 5(1), 42–48. https://doi.org/10.31938/jsn.v5i1.98

Metrics

Most read articles by the same author(s)

Loading...