PEMANTAUAN KUALITAS AIR DI BAGIAN HULU SUNGAI CISADANE DENGAN INDIKATOR MAKROINVERTEBRATA
DOI:
https://doi.org/10.31938/jsn.v1i1.15Abstract
Observation on the Water Quality of Cisadane River in the Upstream Part Using Macroinvertebrates as The Indikator
         Water is an important thing for either human life or other creatures on the earth. Water posses a lot of necesities, among of them is to fullfill domestics, industries, and agriculture. For this purposes people often take from rivers. River Cisedane is one of rivers that available in Bogor City, having water catchment area of 1100 km2 and is one of main rivers in West Java and Banten Province. One procedure for testing water quality of rivers is to see the invertebrate animals available in the river, because some species are very sensitive for pollution. There were three points in the reserch area that were in upperpart area was Rancamaya, middle area was Pasir Jaya, and the lower area was Situ Gede. Water quality value index in Rancamaya (Upper part) was 5.42, included middle level of water pollution. In Pasir Jaya (middle point) was 4.75, included polluted water level, and in Situ Gede (lower prt) was 4.28 included more pollutud water level. Overall of observed research area were the lower part of river the worse pollution available. The pollution available in the research area was caused by domestics waste from inhabitant and other chemical waste from agriculture.
Keyword :Â Mikroinvertebrata, Cisadane, water quality, upper river part
Â
ABSTRAK
         Air merupakan salah satu unsur yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia maupun mahkluk hidup lainnya yang ada di muka bumi. Air memiliki banyak manfaat, diantaranya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, industri dan pertanian. Untuk memanfaatkan air tersebut biasanya masyarakat mengambil air dari satu sungai pada suatu Daerah Aliran Sungai (DAS). Salah satu DAS yang terdapat di Kota Bogor yaitu DAS Cisadane dengan daerah tangkapan air seluas 1.100 km2, selain itu DAS Cisadane  merupakan aliran sungai utama di Propinsi Banten dan Jawa Barat. Salah satu cara untuk menilai kualitas air sungai adalah dengan melihat keberadaan makroinvertebrata yang hidup di sungai tersebut. Makroinvertebrata dapat memberikan petunjuk adanya pencemar, karena jenis-jenis tertentu sangat peka terhadap pencemaran. Maka berdasarkan hal tersebut penelitian ini akan mengidentifikasi adanya makro-invertebrata di sungai yang merupakan bioindikator kualitas airnya. Tiga titik pengambilan sampel makro-invertebrata di hulu sungai Cisedane yaitu di bagian atas peneltian (Daerah Rancamaya), di bagian tengah penelitian  (Pasir Jaya) dan di bagian bawah penelitian (Situ Gede). Nilai indeks kualitas air di bagian atas penelitian, yaitu di daerah Desa Rancamaya adalah 5,42. Itu menunjukan bahwa kualitas air di daerah tersebut masuk air berpolusi sedang. Pada lokasi penelitian di bagian tengah, yaitu Daerah Desa Pasir Jaya indeks kualitas air nya adalah 4,75. Itu menunjukan bahwa kualitas air di sana masuk air kotor. Sedangkan di bagian bawah penelitian, yaitu daerah Desa Situ Gede indeks kualitas air nya adalah 4,28. Itu menunjukan bahwa kualitas air di sana masuk air kotor. Dari Nilai Indeks Kualitas air di seluruh lokasi hulu sungai penelitian menunjukan bahwa semakin ke bawah kualitas air sungai semakin kotor. Kualitas air di sana diduga diakibatkan oleh sampah atau limbah organik yang berasal dari rumah tangga. Selain itu, kualitas air di sana diduga disebabkan oleh bahan –bahan kimia berbahaya yang berasal dari penggunaan pupuk, pestisida di areal pertanian.
 Kata kunci : Mikroinvertebrata, Cisadane, kualitas air, hulu.
Downloads
References
Bouchard, R. W., Jr. 2004. Guide To Aquatic Makroinvertebrates Of The Upper Midwest. Water Resources Center. University OfMinnesota.St.Paul.MN.2008 PP.
Cairns, J. J. and K. L. Dickson, ed. 1973. Biological Methods for the Assess- ment of Water Quality, 4S7'M Special Technical publication 528; Ameri-can Soc. for Testing and Material.
Krismono, E. S. Kartamihardja, dan S. Zaenal, 2000. Pengaruh saringan budidaya ikan (Sariban) di saluran terhadap komunitas benthos. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia vol. 6 no.2 : 33 – 42.
Linsley, R. K., et al., 1980. Applied Hydrology. New Delhi: Tata McGraw Hill Publication. Co.
Manan, 1977. Pengaruh Hutan dan Manajemen Daerah Aliran Sungai. Skripsi. Departemen Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan IPB. Bogor.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 82 2001. Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Dinas Lingkungan Hidup : Jakarta.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 173 1977. Penyediaan air bersih yang layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Departemen Kesehatan RI : Jakarta.
Purwati, U. S. dan I Sutapa, 1999. Keanekaragaman Hayati Mikrobiota Di Beberapa Sungai Prokasih. Jurnal Studi Pembangunan, Lingkungan & Kemasyarakatan; Tahun I/1999; No. 3; 12 – 24 : Jakarta
Rahayu S, Widodo RH, Van Noordwijk M, Suryadi I dan Verbist B. 2009. Monitoring air di daerah aliran sungai. Bogor, Indonesia. World Agroforestry Centre - Southeast AsiaRegional Office. 104 p.
Wetland Int, Ind prog., 1996. Panduan Pengenalan Invertebrata Kolam dan Sungai Di Asia Tenggara. Santi Susanti ( Adaptor) di dukung oleh The British Freshwater Name Trail ), Bogor.
Trihadiningrum. Y & I. Tjondronegoro. 1998. Makroinvertebrata Sebagai Bioindikator Pencemaran Badan Air Tawar Di Indonesia Jurnal Lingkungan dan Pembangunan. 18 (1 ) : 45 – 60.
Wisnu, W., 2006. Metode Prakiraan Dampak dan Pengelolaannya pada Komponen Biota akuatik. Skripsi. Pusat Penelitian Sumber Daya Manusia dan Lingkungan. Universitas Indonesia : Depok.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2017 Poltak BP Panjaitan, Supriyono Eko Wardoyo, Sofian Rodian

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.