PENYULUHAN DAN PELATIHAN TEKNOLOGI PASCAPANEN KOPI DI DESA CINTA RAKYAT, KECAMATAN MERDEKA, KABUPATEN KARO, PROVINSI SUMATERA UTARA

Main Article Content

Asmanur Jannah
Sari Anggarawati
Dyah Budibruri Wibaningwati
Anak Agung Eka Suwarnata
Ratna Sari Hasibuan

Abstract

Abstract


Tanah Karo, at the foot of Mount Sinabung, is known as a producer of Arabica coffee. Coffee harvests can still be increased in quantity and quality through good post-harvest handling. Farmers can use to produce quality coffee by providing counseling and training in post-harvest handling of coffee so that the products produced are of high quality and can increase farmers' income. Counseling and training were attended by 20 coffee farmers from Cinta Rakyat Village, and counseling materials were provided on the stages of post-harvest activities, including selecting ripe cherry fruit, processing it with a pulper, fermentation, and drying it. Then, continued training using a pulper to peel the skin and coffee fruit, soak in water, wash, and dry in the sun until the water content is 15% -16% to be stored before being sold. The results of the evaluation of training participants who felt very satisfied were 55% stated that they were satisfied by 45% and participants were able to understand the material given by 85%.


Keywords: arabica coffee, Tanah Karo, post-harvest, farmer training, counseling


Abstrak


Tanah Karo di kaki Gunung Sinabung dikenal sebagai penghasil kopi Arabika. Hasil panen kopi masih dapat ditingkatkan baik kuantitas dan kualitas melalui penanganan pascapanen yang baik. Cara yang dapat dilakukan oleh petani untuk menghasilkan kopi yang berkualitas, yaitu dengan memberikan penyuluhan dan pelatihan dalam penanganan pascapanen kopi agar produk yang dihasilkan berkualitas dan dapat meningkatkan pendapatan petani. Penyuluhan  dan pelatihan diikuti 20 petani kopi dari Desa Cinta Rakyat dengan materi penyuluhan tentang tahapan kegiatan pascapanen meliputi pemilihan buah Cherry masak pohon, pengolahan dengan pulper, fermentasi dan pengeringan. Lalu, dilanjutkan dengan pelatihan menggunakan pulper untuk mengupas kulit dan buah kopi, merendam d alam air, mencuci dan mengeringkan di bawah sinar matahari sampai didapatkan kadar air nya sebesar 15%-16% untuk bisa disimpan sebelum dijual. Hasil evaluasi terhadap peserta pelatihan yang merasa sangat puas sebesar 55%, menyatakan puas sebesar 45% dan peserta dapat memahami materi yang diberikan sebesar 85%.


Kata Kunci: kopi arabika, Tanah Karo, pascapanen, pelatihan petani, penyuluhan

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Jannah, A., Anggarawati , S., Wibaningwati, D. B., Suwarnata, A. A. E., & Hasibuan, R. S. (2025). PENYULUHAN DAN PELATIHAN TEKNOLOGI PASCAPANEN KOPI DI DESA CINTA RAKYAT, KECAMATAN MERDEKA, KABUPATEN KARO, PROVINSI SUMATERA UTARA . Jurnal Abdi Inovatif : Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(1). https://doi.org/10.31938/jai.v4i1.850
Section
Articles
Author Biography

Asmanur Jannah, Universitas Nusa Bangsa

Program Studi Agroteknologi

Metrics

References

Afrizon, Ishak, A., & Mussaddad, D. (2020). Upaya Peningkatan Produksi Kopi dengan Panen Petik Merah di Kabupaten Rejang Lebong. AGRITEPA, VII(1), 31–40. https://doi.org/10.37676/agritepa.v7i1.1001.

Anggarawati, S., Yunus, A., & Dyah, B. W. (2019). Impact of post-disaster rehabilitation activities on farmer economic and social conditions around the Sinabung Mountain. Agriculture Science, 4(2), 32–42.

Anggarawati, S., Mustopa, & Suwarnata, A. (2023). Perbedaan Cara Petik Buah Kopi Terhadap Pendapatan dan Nilai Tambah di Gapoktan Jaya Bakti Kecamatan Pamijahan - Kabupaten Bogor. Jurnal Ilmiah Respati, 14(1). https://ejournal.urindo.ac.id/index.php/pertanian/article/view/3134.

Badan Pusat Statistik. (2020). Kecamatan Merdeka dalam angka tahun 2019.

Firdissa, E., Mohammed, A., Berecha, G., & Garedew, W. (2022). Coffee Drying and Processing Method Influence Quality of Arabika Coffee Varieties (Coffee Arabika L.) at Gomma I and Limmu Kossa, Southwest Ethiopia. Journal of Food Quality, 2022, 1–8. https://doi.org/10.1155/2022/9184374

Manalu, J. E. R. (2019). Produktivitas kebun kopi Indonesia masih rendah. https://ekonomi.bisnis.com/read/20190312/99/898582/produktivitas-kebun-kopi-indonesia-masih-rendah. Diakses pada 28 April 2025.

Novianti, R., Rahayuniati, R. F., Suroto, A. (2023). Penanganan Pascapanen Kopi Robusta Baseh Terhadap Organisme Pengganggu Tanaman : Tinjauan. Jurnal Agritechno, 16(2). http://agritech.unhas.ac.id/ojs/index.php/at.

Kementerian Pertanian Republik Indonesia. (2014). Pedoman teknis budidaya kopi yang baik (Good Agriculture Practices / GAP on Coffee) (Peraturan Menteri Pertanian No. 49/Permentan/OT.140/4/2014).

Kementerian Pertanian Republik Indonesia. (2012). Pedoman penanganan pascapanen kopi (Peraturan Menteri Pertanian No. 52/Permentan/OT.140/9/2012).

Saragih, J. R. (2019). Pendapatan dan Nilai Tambah Pengolahan Primer Kopi Arabika di Desa Sait Buttu Saribu, Kecamatan Pamatang Sidamanik, Kabupaten Simalungun. Journal of Regional and Rural Development Planning, 3(1), 1. https://doi.org/10.29244/jp2wd.2019.3.1.1-10.

Saragih, J. R., & Harmain, U. (2021). Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja kewirausahaan Petani Kopi Arabika di Kecamatan Dolog Masagal, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara. Journal of Regional and Rural Development Planning, 5(2), 101–109. https://doi.org/10.29244/jp2wd.2021.5.2.101-109.

Yani, A. (2018). Teknologi pascapanen kopi untuk meningkatkan mutu komoditas unggulan Lampung.

Yokawati, Y. E. A., & Wachjar, A. (2019). Pengelolaan panen dan pascapanen kopi arabika (Coffea Arabika L.) di Kebun Kalisat Jampit, Bondowoso, Jawa Timur. Buletin Agrohorti, 7(3), 343–350.