Biodiversity of Mangrove Pool Ecosystem in PT Antam UBPP Logam Mulia
DOI:
https://doi.org/10.31938/jsn.v13i1.464Abstract
Planting Mangroves in the ponds of PT Antam Tbk UBPP Logam Mulia, Pulogadung, Jakarta, is one of the environmental management activities in the reforestation area as a form of social and environmental responsibility. The existence of mangrove plants in ponds which have reached the age of 2 years recently, could have an ecological impact. Field observations were made by measuring the type and density of flora in the pond by census, and the frequency of biological encounters based on time search for fauna. The results showed that there were 4 types of plants in the ponds, namely mangrove (Rhizophora mucronata), lotus (Nymphaea lotus), needle grass (Adropogon aciculatus), and Moss (Taxiphyllum barbieri). Identified as many as 11 species of fauna, 5 species of insects, 1 species of aves, 1 species of macro benthic, and 3 species of fish. The diversity index of flora and fauna in the ponds was still in the low category (H' < 1). The growth of R. mucronata type mangroves aged 2 years in ponds reached an average height of 47 cm with a diameter of 1.3 cm, with a total biomass of 36.77 kg and contributed to absorbing CO2 of 54.41 kg or 5.4 ton/ha. Biodiversity in the pond ecosystem of PT Antam Tbk UBPP Logam Mulia has the potential to continue to grow and contribute to carbon sequestration.
Keywords:Â Pool;Â Mangroves;Â Biodiversity;Â Rhizophora mucronata
ABSTRAK
Keanekargaman Hayati Ekosistem Kolam Mangrove Kawasan PT Antam Tbk. UPBB Logam Mulia
Penanaman mangrove pada kolam PT Antam Tbk UBPP Logam Mulia di Pulogadung, merupakan salah satu kegiatan pengelolaan lingkungan di area penghijauan sebagai wujud tanggung jawab sosial dalam mendukung pelestarian lingkungan. Keberadaan tanaman mangrove pada kolam yang saat ini telah mencapai umur 2 tahun, diharapkan dapat memberikan dampak ekologis. Untuk mengetahui dampak tersebut dilakukan observasi lapangan dengan mengidentifikasi jenis dan kerapatan tumbuhan secara sensus, dilakukan juga perhitungan frekuensi pertemuan jenis fauna berdasarkan periode tertentu (time search). Hasil pengamatan menunjukan terdapat sebanyak 4 jenis tumbuhan pada kolam, yaitu mangrove (Rhizophora mucronate Poir.), teratai (Nymphaea lotusL.), rumput jarum (Adropogon aciculatus Retz.), dan lumut (Taxiphyllum barbieri). Teridentifikasi sebanyak 11 jenis flora, 5 jenis insekta, 1 jenis aves, 1 jenis makro bentos, dan 3 jenis ikan. Indeks Keanekaragaman flora dan fauna pada kolam masih dalam katagori rendah (H’< 1). Pertumbuhan mangrove jenis R. mucronata umur 2 tahun pada kolam mencapai rata-rata tinggi 47 cm dengan diameter 1,3 cm, dengan biomasa total mencapai 36,77 kg dan berkontribusi dalam menyerap CO2 sebesar 5,4 ton/ha. Biodiversitas pada ekosistem kolam PT Antam Tbk UBPP Logam Mulia berpotensi senantiasa berkembang dan berkontribusi dalam penyerapan karbon.
Kata kunci: Kolam; Mangrove; Indeks keanekaragaman hayati; Rhizophora mucronata
Downloads
References
Aksomkoae, S. (1993). Ecology and Management of Mangrove. IUCN. https://portals.iucn.org/library/sites/library/files/documents/WTL-024.pdf
Anneahira. (2016). Habitat Burung. http://www.anneahira.com/habitat-burung.htm
Ardani, Surbakti, H., & Sarno. (2018). Pertumbuhan Rhizopora apiculata Dengan Dua Teknik Persemaian Hidroponik Nft (Nutrient Film Technique) Dan Tradisional. MASPARI JOURNAL, 10(2), 115–122.
Bachmid, F., Sondak, C., & Kusen, J. (2018). Estimasi Penyerapan Karbon Hutan Mangrove Bahowo Kelurahan Tongkaina Kecamatan Bunaken. JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS, 6(1), 8. https://doi.org/10.35800/jplt.6.1.2018.19463
Baharuddin, Sanusi, D., Daud, M., & Ferial. (2014). Potensi biomassa, Cadangan Karbon dan serapan Karbon dioksida serta Persamaan allometrik pendugaan Biomassa pada Tegakan Bambu Betung pada Hutan Bambu Rakyat di Kabupaten Tanah Toraja. Seminar Nasional Hasil Penelitian Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu, Badan Penelitian Dan Pengembangan Kehutanan Kementrian. Proseding pada Seminar nasional Hasil penelitian teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu, Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Kementrian, Lombok.
BSN. (2011). SNI 7724-2011 Pengukuran dan Penghitungan Cadangan Karbon-Pengukuran Lapangan untuk Penaksiran Cadangan Karbon Hutan. BSN Jakarta. https://bsilhk.menlhk.go.id/standarlhk/2022/08/11/sni-7724-2011-pengukuran-dan-penghitungan-cadangan-karbon/
Cox, G. W. (1985). Laboratory manual of general ecology. Mcgraw-Hill.
Darmawan, D. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif. Remaja Rosdakarya.
Donato, D. c, Kauffman, J. B., Murdiyarso, D., Kurnianto, S., Stidham, M., & Kannine, M. (2012). Mangrove Salah Satu Hutan Terkaya Karbon di Daerah Tropis. Brief Cifor, 12, 1–12.
Goëau, H., Joly, A., Bonnet, P., Bakic, V., Barthélémy, D., Boujemaa, N., & Molino, J.-F. (2013). The imageCLEF plant identification task 2013. Proceedings of the 2nd ACM International Workshop on Multimedia Analysis for Ecological Data - MAED ’13, 23–28. https://doi.org/10.1145/2509896.2509902
Hijauku. (2022). 22 aksi keanekaragaman hayati. Https://Hijauku.Com/2022/05/17/22-Aksi-Untuk-Keanekaragaman-Hayati/.
Ibrahim, A., Imroatushshoolikhah, I., Sudarso, Y., Lukman, L., & Syawal, M. S. (2020). Kolonisasi Makrozoobentos pada Kolam Habitat Semi Ex Situ (HSE) di Kawasan Maninjau, Sumatera Barat. Sainmatika: Jurnal Ilmiah Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, 17(1), 36. https://doi.org/10.31851/sainmatika.v17i1.3285
Indriyanto. (2012). Ekologi hutan. Bumi Aksara.
Kittredge, J. (1944). Estimation of the Amount of Foliage of Trees and Stands. Journal of Forestry, 42(12), 905–912.
Kusmana, C. (1982). Analisa Vegetasi Hutan Mangrove di Muara Angke Jakarta. Institut Pertanian Bogor.
MacArthur, R. H. (1972). Geographical ecology; patterns in the distribution of species. Harper & Row.
MacKinnon, J., Phillipps, K., & Bas van Balen. (2000). Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan: Termasuk sabah, sarawak dan brunei darussalam. Puslitbang Biologi.
Magurran, A. E. (2004). Measuring biological diversity. Blackwell Pub.
Mareta, C., Maretha, D., & Asnilawati. (2020). Ensiklopedia Insekta. Noer Fikri.
Meilin, A., & Nasamsir. (2016). Serangga dan Peranannya dalam Bidang Pertanian dan Kehidupan. Jurnal Media Pertanian, 1(1), 18. https://doi.org/10.33087/jagro.v1i1.12
Mulyana, B., Purwanto, R. H., Intan Sari, P., Atika Marpaung, A., Faqih Hidayatullah, M., Satria Raditya Putra, I., Dwika Putra, A., & Reorita, R. (2021). Allometric model to estimate biomass and carbon of seedling in Pangarengan mangrove forest, Cirebon, West Java. Jurnal
Galam, 2(1), 29–40. https://doi.org/10.20886/glm.2021.2.1.29-40
Mustofa, A. (2015). Kandungan Nitrat dan Posfat sebagai Faktor Tingkat Kesuburan Perairan Panta. E-Journal-Unisnu, 6(1). https://doi.org/DOI: https://doi.org/10.34001/jdpt.v6i1.193
Noakes. (2015). Mangrove. FAO Tropical Silviculture, 2, 379–404.
Odum, E. P. (2017). Fundamental of Ecology (3rd ed.). WB Saunders Company.
Peraturan Mentri LHK. (2021). Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 1 Tahun 2021. (2021). Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER). https://jdih.maritim.go.id/id/peraturan-menteri-lingkungan-hidup-dan-kehutanan-no-1-tahun-2021
Widjaja, E. A., R, Y., SR, J., U, R., M, I., BW, E., & S, G. (Eds.). (2015). Kekinian keanekaragaman hayati Indonesia, 2014 (Cetakan kedua). LIPI Press.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Luluk Setyaningsih, Sofyan Iskandar, Budi Santoso, Marly Ancelina Pandin, Agus Kurniawan, Distiya Margasari, Oktaviani Andarista

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.