BIODIVERSITAS DAN POTENSI MIKROORGANISME PENTING DI BAWAH TEGAKAN JATI UNGGUL NUSANTARA (JUN) UMUR 5 TAHUN DI KEBUN PERCOBAAN COGREG BOGOR
DOI:
https://doi.org/10.31938/jsn.v2i2.43Abstract
Important Microorganisme and Potential Biodiversity Under The Superior Teak Stands Nusantara (JUN) of 5 Years Old in Experimental Garden, Cogreg, Bogor
        Biodiversita of mikoorganisme on the ground is a lot happen on the rhizosphere. Microorganisms can live in substrates released by the plant from the roots or in dead plants, it can also stimulate appearence of  nutrients from the roots to produce compounds that accelerate growth. Biodiversity of rhizosphere bacteria isolated on Kings B medium and Nutrient Agar (NA) in the middle, front and rear land totaling 25 isolates with, different morphological colonies. Overall there were 22 morphological diversity of bacteria isolated on Kings medium B and 3 bacteria on NA media. Each different colony of morphology could be for a different type. The number of colonies were isolated in Kings B medium reached the center of the 1.61 x 108 cfu/ml, the front as much as 7.87 x 109 cfu/ml and the rear of the total population could not be calculated because each isolate population was > 250 colonies. Meanwhile, isolated on NA medium for the middle ground, and the front of the number of colonies isolated with NA media ineligible minimum and maximum standart calculation of bacteria which ranges between 25 – 250. For a population of bacteria in the back of soil his total of 2.23 x 103 cfu/ml. Mycorrhizae were found on the overall JUN stands dominated by Gigaspora type (65.3%) followed by Glomus type (28.6 %) and Acaulospora (6.1 %). Two isolated namely isolates 1A and 1B showed the potential to produce a hormone IAA on the third day incubation period. Meanwhile, on the seventh day, all isolates were tested with reagents Salkowsi, not showad a positive reaction (red color does not appear). In the preliminary study, it was known that on the third day was the optimum day to produce the hormone IAA.
Keywords : Biodiversity, microorganisms, bacteria, morphology, hormone
Â
ABSTRAK
       Biodiversita mikoorganisme pada tanah banyak terjadi di daerah rizosfer. Mikroorganisme dapat hidup dari substrat yang dikeluarkan oleh tanaman melalui akar ataupun tanaman yang mati, di samping itu dapat juga merangsang pengeluaran unsur hara dari akar dan dapat menghasilkan senyawa – senyawa yang mempercepat pertumbuhan. Biodiversitas Bakteri Rhizosfer yang terisolasi pada media Kings B dan Nutrient Agar (NA) di tanah bagian tengah, depan dan belakang lahan berjumlah 25 isolat, dengan morfologi koloni yang berbeda – beda. Secara keseluruhan terdapat 22 keragaman morfologi isolat bakteri yang terisolasi pada media Kings B dan 3 isolat pada media NA. Setiap morfologi koloni yang berbeda dimungkinkan merupakan jenis yang berbeda. Jumlah populasi koloni yang terisolasi pada media Kings B bagian tengah mencapai 1,61 x 108 cfu/ml, bagian depan  sebanyak 7,87 x 109 cfu/ml dan bagian belakang jumlah populasi tidak dapat dihitung karena setiap isolate jumlah populasinya > 250 koloni. Sedangkan yang terisolasi pada media NA untuk tanah bagian tengah dan depan jumlah koloni yang terisolasi dengan media NA tidak memenuhi syarat batas minimum dan maksimum perhitungan bakteri yang diperkenankan yaitu rentang antara 25 – 250. Untuk jumlah populasi bakteri untuk tanah bagian belakang totalnya 2,23 x 103 cfu/ml. Mikoriza yang ditemukan pada tegakan JUN secara keseluruhan di dominasi oleh jenis Gigaspora (65,3%) diikuti oleh jenis Glomus (28,6%) dan Acaulospora (6,1%). Dua buah isolate yaitu isolate 1A dan 1B menunjukan potensi dalam menghasilkan hormone IAA pada masa inkubasi hari ke tiga. Sedangkan pada hari ke tujuh, semua isolate yang diuji dengan pereaksi Salkowsi tidak menunjukkan reaksi yang positif (warna merah tidak muncul). Pada penelitian pendahuluan ini diketahui bahwa pada hari ke tiga adalah hari optimum isolate dalam menghasilkan hormon IAA.
Kata kunci : Biodiversitas, mikroorganisme, bakteri, morfologi, hormonDownloads
References
Atmaja, I W. D., 2001. Bioteknologi Tanah (Ringkasan Kuliah). Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Denpasar.
Chalimah, S., Muhadiono, A. Latifah, H. Said dan M. N. Toruan, 2007. Perbanyakan Gigaspora sp dan Acaulospora sp dengan Kultur Pot di Rumah Kaca, Biodiversitas ISSN: 1412-033X Volume 7. Nomor 4 Halaman: 12-19, Bogor.
Hakim, N., M. Y. Nyakpa, A. M. Lubis, S. G. Nugroho, M. R. Saul, M. A. Diha, Go Ban Hong dan H.H. Bailey, 1986. Dasar – dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung. Lampung
Husna, T. F. D dan Mahfudz, 2007. Aplikasi Mikoriza Untuk Memacu Pertumbuhan Jati di Muna. Info Teknis Vol 5 No 1. Balai Besar Penelitian Bioteknologi Dan Pemuliaan Tanaman Hutan.
Iskandar, D., 2002. Pupuk Hayati Mikoriza Untuk Pertumbuhan dan Adapsi Tanaman Di Lahan Marginal.
Maslahat, M. dan Suharyanto, 2005. Analisis Indol Acetic Acid (IAA) dari Mikroorganisme yang di Isolasi dari Tanaman Karet (Hevea brasiliensis). Jurnal Nusa Kimia Vol. 5 No. 2. Hal. 26 – 35.
Pujiyanto, 2001. Pemanfatan Jasad Mikro, Jamur Mikoriza dan Bakteri Dalam Sistem Pertanian Berkelanjutan Di Indonesia: Tinjauan Dari Perspektif Falsafah Sains. Makalah Falsafah Sains Program Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Rahayu, N. dan A. K. Akbar, 2003. Pemanfaatan Mikoriza dan Bahan Organik Dalam Rangka Reklamasi Lahan Pasca Penambangan. Karya Tulis Ilmiah. Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura. Pontianak.
Santosa, D. A, 1989. Teknik dan Metode Penelitian Mikorisa Vesikular-Arbuskular. Laboratorium Biologi Tanah Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Subiksa, IGM, 2002. Pemanfatan Mikoriza Untuk Penanggulangan Lahan Kritis. Makalah Falsafah Sains Program Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Sugiarti, L., 2009. Inventarisasi Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA) pada Tanaman Tumpang Sari Di Antara Tegakan Jati Unggul Nusantara (JUN) di Kebun Percobaan Cogrek, Bogor. Jurnal Nusa Tani Vol. 9 No. 1 Hal. 49 – 55.
Suharyanto dan M. Maslahat, 2007. Pengaruh Penambahan Tripton Sebagai Prekusor Primer Dalam Medium Pertumbuhan Rhizobium sp. Terhadap Produksi IAA. Jurnal Nusa Kimia. Vol. 7 No. 1. Hal. 23–32.
Suwardji, 2003. Profil Wilayah Lahan Kering Propinsi NTB: Potensi, Tantangan dan strategi Pengembangannya. Makalah Seminar Nasional FOKUSHIMITI BEW III di Mataram. Universitas Mataram. Mataram.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2017 Srikandi Srikandi, Lilis Sugiarti, Mamay Maslahat

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.