EKSTRAKSI RUMPUT LAUT Gelidium sp. MENJADI BAKTO AGAR SEBAGAI PEMADAT MEDIA PERTUMBUHAN MIKROBA

EKSTRAKSI RUMPUT LAUT Gelidium sp. MENJADI BAKTO AGAR SEBAGAI PEMADAT MEDIA PERTUMBUHAN MIKROBA

Authors

  • Zachra Resha Shantika Program studi Kimia, FMIPA, Universitas Nusa Bangsa
  • Srikandi Srikandi (Environment and Soil Microbiology) Department of Biology, Universitas Nusa Bangsa
  • RTM Sutamihardja Program studi Kimia, FMIPA, Universitas Nusa Bangsa

DOI:

https://doi.org/10.31938/jsn.v9i2.234

Abstract

Extraction of Seaweed Grass Gelidium Sp. Become A Bakto For A Microbic Growth Media Competition

      Red seaweed is seaweed that produces gelatin one example is Gelidium sp. The product that has high economic value is bakto agar which is widely used in the field of microbiology, namely as a microbial culture media compactor. The use of bacto so that it will increase domestically, so as to meet the needs of bakto so that in the country with the expected quality classification with bakto so that the commercial is carried out this research.
Agar yield value of seaweed type Gelidium sp. produced an average of 26.69%. The proximate test results for the parameters of water content, levels of ash, insoluble ash and sulfate in bakto so that the research is 6.89%, 1.67%, 0.0235%, and 1.31% respectively. The results of testing the levels of protein, fat, carbohydrate and gel strength at bacto so that respectively are 1.72%, 0.05%, 32.87% and 214.45 (g / cm2). The results of testing the mineral metal levels of calcium, magnesium and potassium were obtained at bakto so that they were 1806.06 mg / kg, 680 mg / kg and 338.22 mg / kg respectively. The results of testing the levels of trace elements of iron and copper were obtained at 8.75 mg / kg and 2.10 mg / kg. The results of microbiological testing using the total plate number method using Bacillus subtilis and Eschericia coli bacteria were found to be 8.6 x 106 colonies / mL and 2.81 x 107 colonies / mL. Based on the observation of bacterial morphology by comparing it with bakto so that the commercial standard in general is not much different. So based on the results of proximate and microbiological testing, bakto so that this research can be used as a medium for bacterial growth.

Keywords: Gelidium sp., Agar, media and bacteria

ABSTRAK

      Rumput laut merah merupakan rumput laut yang menghasilkan agar-agar salah satu contohnya adalah Gelidium sp. Produk agar yang memiliki nilai ekonomis tinggi adalah bakto agar yang banyak digunakan dalam bidang mikrobiologi yaitu sebagai pemadat media kultur mikroorganisme. Pemanfaatan bakto agar di dalam negeri semakin meningkat, sehingga untuk mencukupi kebutuhan bakto agar di dalam negeri dengan klasifikasi mutu yang diharapkan sama dengan bakto agar komersial maka dilakukan penelitian ini.
Nilai rendemen agar dari rumput laut jenis Gelidium sp. dihasilkan rata-rata sebesar 26.69%. Hasil pengujian proksimat untuk parameter kadar air, kadar abu, abu tak larut asam dan sulfat pada bakto agar penelitian ini berturut-turut adalah sebesar 6,89%, 1,67%, 0,0235%, dan 1.31%. Hasil pengujian kadar protein, lemak, karbohidrat dan kekuatan gel pada bakto agar berturut-turut adalah sebesar 1,72%, 0,05%, 32,87% dan 214,45 (g/cm2). Hasil pengujian kadar logam mineral kalsium, magnesium dan kalium didapatkan pada bakto agar berturut-turut adalah sebesar 1806,06 mg/kg, 680 mg/kg dan 338,22 mg/kg. Hasil pengujian kadar logam trace elements besi dan tembaga didapatkan sebesar 8.75 mg/kg dan 2,10 mg/kg. Hasil pengujian mikrobiologi dengan metode angka lempeng total dengan menggunakan bakteri Bacillus subtilis dan Eschericia coli didapatakan sebesar 8,6 x 106 koloni/mL dan 2,81 x 107 koloni/mL. Berdasarkan hasil pengamatan morfologi bakteri dengan membandingkannya dengan bakto agar standar komersial secara garis besar tidak jauh berbeda. Sehingga berdasarkan hasil pengujian proksimat dan mikrobiologi, bakto agar penelitian ini dapat digunakan sebagai media pertumbuhan bakteri.

Kata kunci: Gelidium sp., Agar, media dan bakteri

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Srikandi Srikandi, (Environment and Soil Microbiology) Department of Biology, Universitas Nusa Bangsa

Department of Biology

References

Abdullah, A. 2004. Pengaruh Penambahan Khitosan terhadap Mutu Agar Bakto (Bacto Agar). Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB. Bogor

AOAC, 1995. Official Methods of Analysis the Associattion of Official Analytical and Chemist, 16the.d. AOAC. Inc.Arlington. Virginia.

AOAC, 1999. Official Methods of Analysis the Associattion of Official Analytical and Chemist, 16the.d. AOAC. Inc.Arlington. Virginia.

AOAC, 2000. Official Methods of Analysis the Associattion of Official Analytical and Chemist, 16the.d. AOAC. Inc.Arlington. Virginia.

Armisén R, Galatas F. 2000. Agar di dalam Phillips GO, Williams PA (eds). Handbook of Hydrocolloids. Woodhead Publishing Limited. England.

Badan Standarisasi Nasional. 1998. Standar Nasional Indonesia 01-2690- 1998: Rumput Laut Kering. Jakarta : Dewan Standardisasi Nasional.

Chapman, V.J and D.J Chapman, 1980. Seaweed and Their Uses. Chapman and Hill. London.

Darmawan, Muhammad., Syamdidi, E. Hastarini. 2006. Pengolahan Bakto Agar Dari Rumput Laut Merah (Rhodymenia ciliata) Dengan Pra Perlakuan Alkali. Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 1 No. 1.

Difco.2009. Manual Difco A-C Agar Specification. 2nd Edition. Becton, Dickinson and Company.

Fitri dan Enny. 1992. Isolasi Agarosa Dengan Metode Polyethylen Glikol (PEG METHOD) dan Agar-Agar Gracilaria sp. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian IPB. Bogor.

Glicksman, M. 1983. Food Hydrocolloids. Vol. II. CRC Press. Inc. Boca Raton,Florida.

Hadioetomo, R. S. 1985. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek Teknik dan Prosedur Dasar Laboratorium. Gramedia. Jakarta.

Imas, T.S. 2009. Eksperimen Mikrobiologi Dalam Laboratorium. Ardy Agency. Jakarta.

Kementrian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. 2015. Harga Turun, KKP Dorong Asosiasi Serap Rumput Laut. KKP Republik Indonesia. Jakarta.

Marine Chemical. 2010. Specification Of Agar-agar. Marine Agar. India.

McHugh, D.J. 2003. A guide to Seaweed Industry. FAO Fisheries Technical Paper 441. Food and agriculture organization of the the Inited Nations. Rome.

Phillips, G.O., P.A. William. 2000. Handbook of Hidrocolloids. CRC Press. Wood Head Publishing Limited. Cambridge. England.

Pusat Penelitin dan Pengembangan Perikanan. 1991. Teknologi Pasca Panen Rumput Laut. Departemen Kelautan. Jakarta.

Sigma Chemical Co.2015. Plant Culture Catalog. Sigma-Aldrich. USA.

SRLchem. 2016. Agar Powder Extrapure Bacto Grade. Sisco Reasearch Laboratories Pvt.ltd. India.

Suriawiria, U. 1985. Pengantar Mikrobiologi Umum. Penerbit Angkasa. Bandung.

Winarno, F.G. 1990. Teknologi Pengolahan Rumput Laut. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta.

Yunizal. 2002. Teknologi Ekstraksi Agar-agar dari Rumput Laut Merah (Rhodophyceae). Pusat Riset Pengolahan Produk dan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan. Pusat Riset Kelautan dan Perikanan.Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta.

Downloads

Published

2019-12-22

How to Cite

Shantika, Z. R., Srikandi, S., & Sutamihardja, R. (2019). EKSTRAKSI RUMPUT LAUT Gelidium sp. MENJADI BAKTO AGAR SEBAGAI PEMADAT MEDIA PERTUMBUHAN MIKROBA. JURNAL SAINS NATURAL, 9(2), 71–79. https://doi.org/10.31938/jsn.v9i2.234

Metrics

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 > >> 
Loading...