Pengaruh Macam Pupuk Hijau Dan Tingkat Dekomposisi Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit
Main Article Content
Abstract
Ketersediaan hara pada media tanam akan menentukan pertumbuhan dan perkembangan bibit. Pemberian hara dapat dilakukan menggunakan pupuk organik, salah satunya adalah pupuk hijau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh macam pupuk hijau dan tingkat dekomposisi terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di pre nursery, serta mengetahui macam pupuk hijau dan tingkat dekomposisi yang memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di tahap pre nursery. Penelitian dilakukan di bulan Januari sampai dengan Mei 2022 yang dilaksanakan di Kebun Percobaan (KP) Kalikuning, Yogyakarta. Penelitian dilaksanakan dengan metode percobaan satu faktor dengan 13 perlakuan yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap. Perlakuan yang diberikan yaitu Pupuk Kimia NPK dan Urea (P0); kompos daun lamtoro 0 hari (P1), 5 hari (P2), 10 hari (P3), 15 hari (P4); kompos daun trembesi 0 hari (P5), 5 hari (P6), 10 hari (P7), 15 hari (P8); serta kompos daun mucuna 0 hari (P9), 5 hari (P10), 10 hari (P11), dan 15 hari (P12). Ulangan untuk masing-masing perlakuan adalah 5 kali. Penelitian menunjukkan hasil bahwa kompos daun lamtoro dengan 5 hari dekomposisi memberikan pengaruh rerata tertinggi terhadap parameter luas daun dan berat segar akar. Perlakuan kontrol NPK dan Urea menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata terhadap semua parameter pertumbuhan, yang berarti penambahan pupuk hijau dengan semua tingkat dekomposisi mampu menggantikan peran pupuk anorganik.
The availability of nutrients in the planting medium will determine the growth and development of seedlings. Providing nutrients can be done using organic fertilizer, one of which is green fertilizer. This research aims to determine the effect of types of green manure and decomposition degree on the growth of oil palm seedlings in the pre-nursery stage, as well as finding out the type of green manure and level of decomposition that have the best influence on the growth of oil palm seedlings in the pre-nursery stage. The research was carried out from January to May 2022 at the Kalikuning Experimental Garden (KP), Yogyakarta. The research was carried out using a one-factor experimental method with 13 treatments arranged in a Completely Randomized Design. The treatment given is NPK and Urea (P0) Chemical Fertilizer; lamtoro leaf compost 0 days (P1), 5 days (P2), 10 days (P3), 15 days (P4); trembesi leaf compost 0 days (P5), 5 days (P6), 10 days (P7), 15 days (P8); as well as mucuna leaf compost for 0 days (P9), 5 days (P10), 10 days (P11), and 15 days (P12). Replication for each treatment was 5 times. The research showed that lamtoro leaf compost with 5 days of decomposition had the highest average effect on leaf area and root fresh weight parameters. The NPK and Urea control treatments showed results that were not significantly different for all growth parameters, which means that the addition of green fertilizer and decomposition degree were able to replace the role of inorganic fertilizer.
Downloads
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
[BPS] Badan Pusat Statistik. (2021). Luas Tanaman Perkebunan Menurut Provinsi (Ribu Hektar), 2019-2021. Diunduh 30 September 2023 dari https://www.bps.go.id/indicator/54/131/1/luas-tanaman-perkebunan-menurut-provinsi.html
Djaja, W. (2010). Langkah Jitu Membuat Kompos Dari Kotoran Ternak Dan Sampah. Jakarta, ID: Agromedia Pustaka.
Fanindi, A. D. (2010). Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap Produksi Hijauan dan Benih Kalopo (Calopogonium mucunondes). JITV, 15(3), 205–214.
Munir, M., & Aniar, H. (2013). Potensi Pupuk Hijau Organik (Daun Trembesi, Daun Paitan, Daun Lantoro) sebagai Unsur Kestabilan Kesuburan Tanah. Agromix, 3(2),1–17.https://doi.org/ 10.35891/ agx. v3i2.750
Riyanto, B. D. (2019). Pengaruh Tingkat Dekomposisi Bahan Pupuk Hijau dan Dosis Pupuk P terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit di Pre Nursery pada Tanah Masam (unpublished).
Ramadhani, D. S., Sampoerno, & Idwar. (2016). Aplikasi pupuk hijau Mucuna bracteata pada beberapa jenis media bibit kelapa sawit (elaeis guineensis jacq.) di main-nursery. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Riau, 3(2), 1-3.
Sulham, & Wulandari, R. (2019). Pengaruh Kompos Daun Lamtoro (Leucaena leucocephala) Terhadap Pertumbuhan Semai Cempaka Kuning (Michelia champaca L). Jurnal Warta Rimba, 7(3), 107–112.
Wardana, A. E., Titiyanti, M. N., & Ginting, C. (2016). Pengaruh macam pupuk hijau dan komposisi media tanam terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di pre nursery. Jurnal Agromast, 1(2), 1–10.
Setyanti, D. (2013). Karakteristik Fotosintetik dan Serapan Fosfor Hijauan Alfalfa (Medicago sativa) pada Tinggi Pemotongan dan Pemupukan Nitrogen yang Berbeda. Animal Agriculture Journal, 2(1), 86–96.